Gombrang, Ruwahan, dan Sabanan, tradisi jelang Puasa Ramadhan di Desa Pejagatan Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen

Gombrang, Ruwahan, dan Sabanan, tradisi jelang Puasa Ramadhan di Desa Pejagatan Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen

Desa Pejagatan Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, merupakan Basis Santriawan dan Santriwati di wilayah Kecamatan Kutowinangun. Banyaknya Ulama/ Kyai di Desa Pejagatan secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan warga masyarakat Desa menjadi agamis, seperti yang dilakukan oleh warga masyarakat pada Hari Kamis tanggal 17 Maret 2022 sampai dengan malam ini 18 Maret 2022. Warga masyarakat Desa Pejagatan di masing masing Pedukuhan beramai ramai melakukan kerja bakti dan bersih bersih makam dengan membawa cangkul, sabit, sapu dan alat bersish bersih lainnya. Acara ini dimulai sekitar pukul lima dini hari/ setelah sholat subuh ditandai dengan dipukulnya bunyi sebagai tanda di mulainya Gombrang. Gombrang merupakan tradisi turun temurun yang menjadi tradisi warga desa Pejagatan sebagai upaya mengingat proses kehidupan lebih lanjut yaitu "Kematian". Bapak Mualip selaku Kepala Desa Pejagatan mengatakan bahwa "Sebagai manusia yang masih diberi umur sampai dengan hari ini kita wajib mengingat Allah SWT dan bersyukur kepadaNYA, salah satu caranya adalah dengan mengingat, mendoakan saudara saudara kaum muslimin wal muslimat yang sudah mendahului kita, caranya ya datang ke makam, membersihkan makam, dan mendoakan melalui doa bersama pada sore harinya atau yang dikenal dengan Ruwahan". Ruwahan ini diselenggarakan oleh masing masing Pedukuhan dan bertempat di Rumah Bapak Kaum/ Kadus dengan membawa "Bolosan". Bolosan disebut juga dengan berkat/ nasi slametan yang berasal dari warga sekitar. Bolosan ini nantinya akan dibagikan kembali kepada setiap warga yang mengikuti tahlil ruwahan. Rangkaian acara jelang Ramadhan di Desa Pejagatan di akhiri dengan tradisi Sabanan. Sabanan ini biasanya berlangsung selama 2 malam dan berlokasi di pasar desa yaitu pasar Kedungsumur. Aneka jajanan lokal  berjajar rapih disepanjang jalan dan area pasar seperti; serabi, golak, arumanis, siomay, cilok, es degan, cakwe, bakso, sosis, bakwan kawi, aneka mainan anak, pakaian,  dan aneka  jajanan lainnya. Pengunjung sabanan beraneka ragam mulai dari anak anak sampai dengan orang tua yang memang dengan sengaja membeli jajan atau sekedar berjalan jalan disekitar pasar Kedungsumur baik warga Pejagatan ataupun dari warga desa Sekitar Pejagatan, seperti Triwarno, Korowelang, Jlegiwinangun, Ungaran dan Babadsari. Yang menarik pada sabanan tahun ini adalah adanya wahana permainan anak berupa istana balon. Istana Balon ini menjadi daya tarik tersendiri untuk anak anak yang sudah lama tidak bermain diluar karena Pandemi Covid-19. Pemerintah Desa Pejagatan melalui satgas PPKM Mikro mengingatkan warga yang keluar untuk sabanan agar tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, mencuci tangan dengan sabun, dan melakukan vaksinasi (lintang cahaya)

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Berikut 14 Ruas Jalan yang Tengah Dibangun Pemkab Kebumen
Tahun Ini KIE Ditiadakan, Diganti Expo Keagamaan
Peringati Hardiknas, Bupati Kebumen Upayakan Para Guru Honorer Diangkat PPPK
Peringati Hari Buruh, Bupati Kebumen Sebut Angka Penganguran Turun
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Bupati Kebumen Raih Penghargaan Detik Jateng-Jogja Awards

Arsip Berita

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2